Back

USD/IDR Bergerak di Kisaran yang Lebih Rendah, Kini di 16.191

  • USD/IDR tetap bergerak dalam di kisaran yang kini lebih rendah di 16.151-16.208.
  • Jika tarif Amerika Serikat lebih rendah dari yang dicanangkan Trump, Dolar AS berpotensi melemah.
  • IMP Jasa ISM dan Lowongan Kerja JOLTS akan dicermati hari ini menjelang Risalah Rapat FOMC dan Nonfarm Payrolls AS.

Pasangan mata uang USD/IDR bertahan di kisaran sempit yang lebih rendah, kini berada di antara 16.151 hingga 16.208 pada sesi perdagangan di sesi Asia hari Selasa ini, karena penguatan Dolar AS telah berkurang pada perdagangan hari Senin akibat ketidakpastian kebijakan tarif AS, pada saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS tengah bergerak sedikit di bawah 108,50an.

Menurut Treasury and Global Market Head Sales Bank Mega Donny Lukito yang dikutip dari CNBC, pada tahun 2025, ketidakpastian di AS masih akan memengaruhi nilai Rupiah Indonesia (IDR) karena pasar masih menunggu kepastian arah kebijakan tarif impor hingga keimigrasian Amerika Serikat (AS) di dalam pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump yang akan dilantik 20 Januari 2025.

Para pedagang akan memantau dengan seksama perkembangan seputar rencana tarif Trump Trump membantah berita di Washington Post bahwa pemerintahannya sedang mempertimbangkan untuk mempersempit rencana tarifnya dan hanya akan menargetkan sektor-sektor tertentu dalam memberlakukan tarif perdagangan, yang berlawanan dengan tarif luas yang dijanjikan dalam kampanyenya. Para analis memprakirakan bahwa jika tarif Amerika Serikat lebih rendah dari yang dicanangkan Trump, pertumbuhan ekonomi global akan meningkat dan nilai tukar Dolar AS (Greenback) berpotensi melemah.

Kekhawatiran bahwa tarif yang berpotensi membuat biaya hidup lebih tinggi membuat para pedagang tetap berhati-hati, selain itu proyeksi akan isyarat melambatnya laju pemangkasan suku bunga di tahun 2025 yang disampaikan oleh Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) baru-baru ini juga mencerminkan sikap hati-hati di tengah tekanan inflasi yang terus berlanjut.

Malam ini pada hari Selasa, para pedagang akan memantau sejumlah data ekonomi AS. IMP Jasa ISM dan Lowongan Kerja JOLTS akan menjadi pendorong pergerakan lebih lanjut pasangan mata uang USD/IDR hari ini menjelang Risalah Rapat FOMC dan Nonfarm Payrolls AS yang dirilis pada hari Rabu dan Jumat.
 

WTI Turun Mendekati $73,00 meskipun Permintaan Energi Lebih Tinggi dan UEA Mengurangi Pasokan

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) melanjutkan penurunan untuk sesi kedua berturut-turut, yang diperdagangkan di kisaran $72,90 per barel selama perdagangan sesi Asia pada hari Selasa. Namun, harga minyak mentah didukung oleh faktor-faktor bullish, termasuk permintaan energi yang lebih tinggi yang didorong oleh cuaca yang lebih dingin dan langkah-langkah stimulus ekonomi Beijing.
了解更多 Previous

Harga Emas Diperdagangkan dengan Bias Positif di Atas SMA 100-Hari, Kurang Memiliki Keyakinan Bullish

Harga emas (XAU/USD) naik tipis selama sesi Asia pada hari Selasa dan terlihat melanjutkan kenaikan semalam dari area $2.615-2.614, meskipun tidak memiliki keyakinan bullish. Ekspektasi bahwa tarif dan kebijakan proteksionis yang diusulkan oleh Presiden AS terpilih Donald Trump dapat memicu kembali inflasi tampaknya menguntungkan status komoditas sebagai lindung nilai terhadap kenaikan harga. Selain itu, risiko geopolitik yang terus berlanjut akibat perang Rusia-Ukraina yang berlarut-larut dan ketegangan di
了解更多 Next